Menikah sebagai salah satu fase kehidupan yang dilewati seseorang, salah satu keputusan besar dalam hidup yang akan sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan hidupnya. Dunia pernikahan memang rumit namun bukan berarti tidak bisa dijalani, tentunya tidak terlepas dari syarat dan ketentuan yang berlaku atas konsekuensi yang akan dihadapi pada keputusan yang telah diambil.
Kesadaran penuh sangat diperlukan dalam setiap keputusan yang diambil terutama dalam pernikahan.
Menikah tentu bicara bukan sekedar dua insan yang saling jatuh cinta, tetapi banyak faktor-faktor lain juga untuk bisa menjadi pertimbangan seperti, penerima keluarga kedua belah pihak, perbedaaan budaya dan perbedaan lainnya, yang terkadang untuk sisi Perempuan sepele bisa jadi untuk sisin laki-laki menjadi sesuatu yang wah.
3 Hal yang perlu dipersiapkan agar bisa menipis keraguan dalam ta’aruf:
1. Kesadaran
Kesadaran akan diri sendiri penting agar ta’aruf yang dijalani lebih bernilai objektif dan terkesan tidak memaksa. Misalkan ada tanda-tanda redflag pada si bakal calon (balon) pasangan, sudah bisa memutuskan akan bisa diterima atau segera akhiri saja. Paham akan hal-hal prinsip yang dibutuhkan (tentu saja setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda pada pernikahannya).
Tidak menetapkan standar yang berlebihan terhadap balon pasangan yang sangat sempurna, karena pada dasarnya setiap manusia ada kelebihannya dan banyak juga kurangnya. Perlu untuk berkaca pada diri sendiri apakah sudah punya value yang sesuai dengan si balon tersebut.
2. Tidak Baper
Apakah sepenting itu tidak baper terhadap balon ta’arufnya? Oh iya tentu saja, karena kalo udah baper duluan akan sangat susah bisa menilai secara objektif terhadap balon itu sendiri.
Ketika menemui pertanyaan-pertanyaan Ajaib tidak mudah tersinggung karena kadang manusia itu memang ajaib. Jika dia laki-laki ada bapak dan para lelaki di rumah di Perempuan yang perlu diyakinkan bahwa ia bisa mengantikan peran mereka. Namun jika dia Perempuan ada hati ibu yang perlu diyakinkan bahwa hadirnya Perempuan asing bukan untuk menjadi pesaing.
3. Jujur
Umumnya saat ini jika ingin ta’aruf perlu membuat CV sebagai Langkah awala apakah kan menjalani prosesnya lebih lanjut atau tidak. Namun pembuatan CV ini tentu berbeda dengan CV jika ingin bekerja. Tidak perlu ornament yang kreatif dan lucu tapi kejujuran yang sebenarnya. Tidak ada yang perlu ditutup -tutupi jika mungkin ada hal yang kurang baik jelaskan secara global dengan bahasa yang baik didalam CV awal. Supaya bagi sipenerima CV sudah tahu akan lanjut atau tidak.
Tidak perlu tertalu hiperbola ingat yang akan dinikahi itu manusia bukan robot yang sudah disetting sesuai keinginan dan perfect dalam melakukan pekerjaan.
Jadi ta’aruf ini salah satu wadah yang mulai banyak dilakukan para single lillah untuk menjemput jodoh Impian yang prosesnya Allah ridho. Bukan berarti pasti kehidupan pernikahannya happily ever after. Tapi kehidupan pernikahan juga akan ada masalah yang dihadapi. Mari luruskan niat semoga Allah mudahkan para jomblo- jomblo diluar sana menjemput jodoh yang karena Allah ridho.